Munculnya Agama Islam

Agama Islam pertama kali disebarluaskan oleh seorang nabi yaitu Muhammad SAW. Nabi Muhammad lahir tanggal 12 Rabi’ul awal tahun 570 Masehi, ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalid, ibunya bernama Siti Aminah binti wahab. Keduanya dari keluarga Quarisy (golongan bangsawan Mekkah) dan keturunan langsung dari nabi Ibrahim. Ayahnya wafat saat ia berumur 7 bulan di dalam kandungan dan ibunya wafat saat ia berumur 6 tahun, kemudian ia diasuh oleh kakeknya sampai usia 8 tahun. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib hingga dewasa.

Ia menikah dengan seorang janda kaya yang bernama Siti Khodijah pada usia 25 tahun, sedangkan Siti Khodijah berumur 40 tahun. Siti Khodijah tertarik dengan Muhammad karena kejujurannya dalam berdagang. Ternyata sejak kecil Muhammad sangat dikenal karena jujur, cerdas, dapat dipercaya dan sopan tingkah lakunya.

Selain Siti Khodijah ada banyak lagi istri – istri yang lain dari Muhammad, belum lama ia tinggal di Medinah ia kawin dengan A’isyah, anak dari Abu bakar yang pada masa itu baru berumur 9 tahun. Para pengarang Muslim berbeda pandangan mengenai istri – istri Muhammad, ada yang mengatakan 9 orang, ada yang mengatakan 13 orang dan ada pula yang menafsirkan bahwa istri Muhammad 15 orang. Kita bisa melihat hal ini di dalam Al – Qur’an (contoh di dalam Sura 33 ayat 36 – 38) disini dapat di baca mengenai kejadian – kejadian yang berhubungan dengan perkawinan nabi.

Muhammad menerima Wahyu Allah yang pertama pada usia 40 tahun di gua Hira dekat puncak jabal Nur pada suatu malam antara tanggal 21 dan 29 Ramadhan/ ± tanggal 6 Agustus tahun 610 Masehi. Wahyu itu adalah berupa surat Al - Alaqayat 1 – 5, pada malam itu adalah malam lailatul qodar (malam keputusan Tuhan) dengan perantara malaikat Jibril dan selama itu pula ia bertugas sebagai Nabi dan Rasul untuk umat manusia. Setiap Wahyu itulah yang akhirnya dikumpulkan menjadi Kitab Suci Al qur’an.

Selama 13 tahun Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam di Mekkah, Nabi Muhammad mendapat perlawanan yang hebat dari penduduk Mekkah, bahkan telah meningkat bahaya yang mengancam jiwanya sendiri, namun atas perlindungan Tuhan, sebelum mereka menagkapnya ia diperintahkan Tuhan untuk hijrah ke Medina yang dahulu bernama Yastrib. Namun sebelum nabi Muhammad hijrah telah terjadi suatu peristiwa yang sangat penting yang dialaminya yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 Masehi.

Isra artinya perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad dari masjid Al - Haram di Mekkah ke masjidil Aqsa di yerusalem. Mi’raj artinya meneruskan perjalanan ke Sidratu’l Muntaha menghadap Tuhan. Pengikut Muhammad mulai banyak bahkan sampai ke Medinah dan di Medinahpun pengikut Muhammad sangatlah banyak.

Sejak Muhammad menetap di Medinah, masyarakat Medinah terbagi atas 4 golongan, yaitu :
1. Kaum Muhajirin (kaum pengungsi) : terdiri dari orang - orang Medinah yang melakukan hijrah.

2. Kaum Anshar (kaum penolong ) : terdiri dari orang - orang Medinah yang membantu Nabi Muhammad SAW.

3. Kaum Munafiqin : terdiri dari mereka yang hanya ikut memeluk agama Islam secara lahiriah dan hanya mencari keuntungan mereka sendiri.

4. Kaum Yahudi : terdiri dari golongan pengikut nabi Musa yang memehami ajaran –ajaran Islam tetapi tidak sudi mengakui Muhammad sebagai Nabi dan Rasul.

Arti Agama Islam

Menurut Kurshid Ahmad dalam prinsip - prinsip pokok Islam (Jakarta 1974) kata Islam berasal dari kata S - L - M (yang dilafalkan : Silm) yang artinya adalah :

1. Menundukkan, mempersembahkan diri, sehingga “aslama amrahu’ ilallah” berarti ia mempersembahkan diri pada kehendak Allah atau ia telah menjadi muslim.

2. Menjadi rukun antara satu dengan lainnya , membuat damai, “salm” artinya damai. Sehingga “silm” juga berarti agama Islam.
Jadi Islam artinya damai atau tunduk, maksudnya adalah tunduk hanya kepada Allah yang maha Esa, yang bersumber kepada ajaran yang dibawa oleh Muhammad melalui Al - Qur’an dan Hadist.

Ajaran Islam meliputi 3 perkara, yaitu : rukun iman, rukun Islam dan Akhlak.
1. Rukun iman, terdiri dari 6 perkara, yaitu :
a. Percaya kepada Tuhan yang maha Esa.
Ada 13 sifat Tuhan yang wajib diakui dan diikuti : ada, terdahulu, kekal, berlainan, berdiri sendiri, Esa, kuasa, kehendak/ kemauan, mengetahui/ pengetahuan, hidup, mendengar, melihat, berkata/ berbicara.

b. Percaya kepada malaikat - malaikat Allah.
Ada 10 malaikat yang sering disebut namanya dan tugasnya, yaitu : Jibril, Izrail, Mikail, Israfil, Mungkar, Nkir, Raqib, Atid, Ridwan, Malik. Ada juga malaikat yang disebut jin, jin yang baik dan yang jahat. Jin yang baik adalah yang beriman kepada Allah dan yang jahat disebut setan.

c. Percaya kepada kitab - kitab suci yang diturunkan Allah
Ada 4 kitab yang diturunkan Allah kepada Rasulnya, yaitu :
- Zabur, kepada nabi Daud
- Taurat, kepada nabi Musa
- Injil, kepada nabi Isa
- Al - Qur’an, kepada nabi Muhammad

d. Percaya kepada nabi dan rasul Allah
Menurut tradisi jumlah nabi dan rasul yang diutus Allah adalah berjumlah 124.000 namun di dalam Al - Qur’an hanya 25 saja, yaitu : Adam, Idris, Nuh, Luth, Ibraim, Ismael, Ishak, Yakub, Yusuf, Syu’aib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Hud, Ilyas, Ilyasa, Ayub, Shaleh, Zulkifli, Yunus, Zakharia, Yahya, Isa, Muhammad.

e. Percaya kepada hari kiamat

f. Percaya kepada qodho (baik) dan qodhar (buruk)


2. Rukun Islam, terdiri dari 5 perkara, yaitu :
a. Syahadat, yang dimaksud adalah mengucapkan “asyhadu an laa illaha wa asyhadu anna Muhammadar rassullullah”. Yang artinya : “ aku berdsaksi bahwa tidak ada Tuhan selain illah dan aku bersaksi bahwasanya nabi Muhammad adalah rasul Allah”

b. Sholat/ sembahyang 5 waktu dalam sehari, yaitu :
- salat al - zuhr (waktu luhur), ± pukul 12.15 siang.
- salat al - asr (waktu asar), ± pukul 3.30 sore
- salat al - maghrib (waktu maghrib), ± pukul 6.15 petang
- salat al - isya (waktu isa), ± pukul 7.15 malam
- salat al - subh (waktu subuh), ± pukul 4 pagi

c. Zakat, menurut syariat orang wajib membayar zakat, dengan :
- hasil tanah yang dimakan orang
- buah anggur dan buah kurma
- emas dan perak
- barang dagangan

d. Puasa di bulan Ramadhan, yang dimaksud ramadhan adalah bulan yang kesembilan tahun muslim. ada 2 macam orang yang boleh tidak berpuasa, yaitu :
- orang yang sakit dan tidak ada harapan akan sembuh.
- Orang yang lemah karena terlalu tua.

e. Haji, Upacara ibadah haji telah dilakukan oleh bangsa Arab jauh sebelum Muhammad lahir. Dengan demikian upacara haji ini bukanlah merupakan ibadah agama yang baru dilaksanakan sejak agama bangsa Arab disiarkan Muhammad. Oleh sebab itu upacara Ibadah haji yang sekaranh ini hanya merupakan kelanjutan dari upacara ibadah haji bangsa Arab yang sejak dahulu kala dilaksanakan jauh sebelum Muhamad lahir dalam rangka bangsa Arab menyembah kelompok berhala yang berada di ka’bah Mekkah yang berjumlah 360 patung berhala (Hadits Shahih Bukhari no:1187).

Menurut Hadits Shahih Bukhari no: 843, cara bangsa Arab melakukan uapacara haji dalam rangka penyembahan berhala yang 360 jumlahnya dengan cara melakukan thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dalam keadaan telanjang bulat tanpa busana sambil bertepuk tangan. Dalam surat Aali Imraan ayat 97 dikatakan bahwa yang melakukan ibadah haji adalah orang yang mampu saja atau orang - orang kaya saja.

Karena menurut Hadits Imam At Turmudzi yang menyatakan bahwa Mekkah adalah kota dengan 100.000 kebaikan yang memberikan beratus ratus ribu pahala, maka orang miskinpun berlomba mencari uang untuk biaya melakukan ibadah haji dengan cara menjual harta mereka yang terbatas itu secara habis – habisan.

Upacara ibadah haji memakan waktu 6 hari (Hadits Shahih Bukhari no:1241)
Adapun yang dilakukan dalam ibadah haji adalah:
- Harus berpakaian ihram, artinya memakai pakaian khas ihram (menyucikan diri)
- Datang ke masjidil Haram di mekkah dan langsung menuju ke sudut ka’bah dimanabatu hitam hajar aswad berada untuk memulai thawaf qudum (selamat datang), yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali.
- Melakukan Sa’I yaitu melakukan perjalanan kaki dari bukit Marwah ke bukit Shafa yang berada dalam lingkungan Masjidil sebanyak 7 kali.
- Kemudian pergi ke padang Arafah melakukan Wukuf yaitu berada di padang Arafah mulai jam 12.00 siang sampai matahari terbenam.
- Kemudian berjalan ke Musdalifa untuk tinggal sepanjang malam, paginya ke Mina untuk upacara melontarkan batu kerikil kepada iblis sebanyak 7 kali.
- Kemudian kembali ke Masjidil di Mekkah untuk melakukan thawaf wada dan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwa, sebagai selamat tinggal (Hadits Shahih Muslim no: 1261 dan 1262), setelah itu kesudut ka’bah dimana batu hitam Hajar Aswad ditempatkan sambil membaca doa, setelah itu membungkuk dihadapan batu hitam dan menciumnya.

Haji ialah tiang Islam yang ke-5, tiap – tiap orang muslim, laki – laki maupun perempuan, asal mampu diwajibkan naik haji, sekurang – kurangnya sekali dalam hidupnya.

Ajaran Islam

Ajaran Islam yang paling pokok dan akar dari Islam, yaitu : Al - Qur’an, Sunna/ Hadits.

Al – Qur’an
Arti Al – Qur’an adalah BACAAN
Al – Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat.
Untuk siapa Al – Qur’an diberikan ?
Surat 42 Asy Suura 7 menjelaskan : Demikianlah kami wahyukan kepadamu hai Muhammad yaitu Al – Qur’an dalam bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada UMMUL QURA (penduduk Mekkah) dan penduduk sekelilingnya.

Al – Qur’an ialah kumpulan wahyu Tuhan yang disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril, tidak diturunkan sekaligus, melainkan berangsur - angsur sesuai dengan keperluannya. Al - Qur’an diturunkan dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Menurut aturan Al – Qur’an dibagi menjadi 114 pasal yang disebut sura, tiap – tiap sura ada namanya sendiri.

Cara Qur’an dikumpulkan
Pada tahun 633 Masehi setelah Muhammad meninggal, Umar bin Khattab, Khaliyah Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan semua tulisan – tulisan yang telah dibuat oleh Dewan Kuttabul Wahyl yang dituliskan di tulang – tulang, pelepah kurma, kulit hewan agar dituliskan kembali menjadi satu mushaf yang terbuat dari satu bahan catatan yang dibuat oleh Zaid bin Tsabit, inilah yang kemudian disebut Al – Qur’an.

Di dalam penulisan ini Zaid turut dibantu oleh beberapa orang yang bisa membaca dan menulis seperti Ali bin Abu Thalib, Ubay bin Ka’ab. Mereka inilah yang bertugas mengumpulkan bahan – bahan yang masih berantakan. Setelah itu tulisan – tulisan ini kemudian dikoreksi oleh para penghafal Qur’an (Ahlul Qura’wal huffaz).
Kemudian tulisan itu disimpan pertama sekali oleh Abu Bakar, kemudian berpindah lagi kepada Umar, kemudian disimpan oleh Hafsah binti Umar istri Muhammad yang pandai membaca dan menulis.

Al – Qur’an digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Wahyu yang diturunkan di Mekkah, disebut Al - Makiyah.
2. Wahyu yang diturunkan di Medinah, disebut Al - Madaniyah.

Beberapa surat - surat dalam Al - Qur’an
1. Surat Al - Fatehah (pembukaan)
Surat ini terdir dari 7 ayat, surat yang pertama diturunkan dengan lengkap diantara surat - surat yang ada dalam Al - Qur’an dan termasuk golongan surat Makiyah.
Dinamakan surat “Al - Fatehah” karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al - Qur’an. Juga dinamakan “Ummul Qur’an” (induk Al - Qur’an).
Kandungan surat ini tentang keimanan, hukum - hukum dan kisah - kisah.
Berbunyi :
“Bismil’ah hirohman nirohim. Alhandullilah hirobil Alamin. Arahman nirohim. Maliki jaumidin. Iya kanak budu, waiya kanak Mustaqim. Ih..dina siratal Mustaqim. Siratal ladina an’amta ‘allaihim. Hairil makdubi ‘allaihim, walak dalim”. Amin.
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji kepunaan Allah, Tuhan seluruh Alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkau kami mengabdi, dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan. Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang – orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan dijalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan orang - orang yang sesat”. Amin

2. Surat Al - Baqarah (sapi betina)
Surat ini terdiri atas 286 ayat, termasuk golongan surat Al – Madaniyah.
Dinamakan surat “Al - Baqarah” karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada bani Israel. Dinamakan pula dengan “Fusthaahul Qur’an” (puncak Al - Qur’an), karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat lain. Dinamakan lagi dengan “Alif laam Mim”, karena surat ini dimulai dengan Alif laam Mim. Kandungan surat : Tentang keimanan, hukum - hukum, kisah - kisah dan lainnya.

3. Surat Ali Imran (keluarga Imran)
Surat ini terdiri atas 200 ayat, termasuk golongan surat Madaniyah.
Dinamakan surat “Ali Imran” karena isinya memuat kisah keluarga Imran yang di dalam kisah itu memuat atau menyebutkan kelahiran nabi Isa as dan mujizatnya serta disebut pula kelahiran Maryam putri Imran, ibu nabi Isa as.

Fungsi Al – Qur’an
Al – Qur’an adalah Torat dalam bahasa Arab. Dalam surat 46 Al – Ahgaaf 12 menerangkan bahwa Al – Qur’an adalah kitab yang membenarkan dalam bahasa Arab. Karena itu dalam surat 32 As Sajdah 23 mengatakan, supaya Muhammad jangan ragu – ragu menerima Torat sebagai petunjuk. Fungsi daripada Al – Qur’an adalah hanya untuk memberi peringatan dan menjelaskan, contoh:
- surat 15 Al – hijr 1 adalah sebagian dari ayat Alkitab dan berupa penjelasan/ menjelaskan
- surat 27 An – Naml 1 adalah sebagian dari Alkitab dan sebagai penjelasan/ menjelaskan
- surat 10 Yunus 37 adalah membenarkan Alkitab dan berupa penjelasan/ menjelaskan
- dll

Al – Sunnah dan Hadits
Al – Sunnah adalah segala suri tauladan yang diberikan nabi Muhammad atau semua yang disandarkan oleh nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan ataupun ketetapannya.

Kata sunnah al – nabi artinya hidup, kelakuan nabi. Bukan setelah wafatnya nabiMuhammad melainkan semasa hidupnya nabi, orang – orang memperhatikan sunnah (teladan) nabi Muhammad sama dengan firman, walaupun derajadnya lebih rendah dari Al – Qur’an.

Pada masa hidup nabi, orang saleh meniru teladan nabi, setelah nabi Muhammad meninggal lalu Sunnah dipakai sebagai pedoman. Kalau timbul perbedaan pendapan atau pikiran maka pihak yang dinyatakan benar adalah yang mengikuti teladan nabi.
Demikianlah sunnah menjadi syarat yang tiada salahnya, sepangkat dengan Al – Qur’an. Maka muncullah kitab – kitab yang yang berisi rencana tentang sunnah Nabi Muhammad yang disebut Hadits. Arti dari Hadits adalah pemberitahuan atau kabar yaitu menulis tentang hikayat tentang perbuatan dan perkataan nabi Muhammad.

Torat, Injil dan Al-quran

Skema antara Torat, Injil dan Al – Qur’an

Torat berfungsi :
a. Cermin dosa manusia
Roma 7:7
b. Menginsyafkan dosa manusia

c. Pengajaran bagi manusia
Roma 7:7, Kol 20:17

Injil berfungsi :
a. Manusia telah berbuat dosa
Roma 6:23
b. Allah adalah kasih
1 Yoh 4:8
c. Menerima Kristus
Roma 10:9-10

Al-quran berfungsi :
a. Untuk menjelaskan

b. Memberi peringatan

c. Membenarkan Torat injil
surat 10 Yunus 37


Isi pokok Torat, Injil dan Al’Qur’an adalah Yesus atau Isa Almasih
Ada beberapa pembuktian
- Isa itu suci dan benar
Torat : Yesaya 53:9
Injil : Lukas 1:30-35
Qur;an : surat 19 Maryam 34

- Isa Almasih/ Yesus hakim akhir zaman
Injil : Roma 3:16, 14:10-11, Matius 25:31-34
Qur’an : Hadits Shahih Muslim 1 no: 104

- Isa yang terbesar di dunia dan akhirat
Injil : Matius 20:8, Kisah 1:11
Qur’an : surat Ali Imran 55

Tugas Muhammad adalah
- Surat 15 Alhijr 89 memberi peringatan.
- Surat 7 Al Alraaf 184 memberi peringatan yang menjelaskan.
- Surat 22 Al Haji 49 adalah seorang pemberi peringatan yang nyata

Muhammad tidak dibebankan tanggung jawab keselamatan, karena dia hanya sebagai pemberi peringatan dan pemberi penjelasan dengan jujur. Muhammad mengakui pula dengan Surat Al Ahgaaf 9 dimana ia berkata: bahwa mengenai dirinya dia tidak tahu apa yang terjadi, apalagi dirimu akau juga tidak tahu, ia hanya memberi peringatan dan menjelaskan. Dengan kata lain Muhammad tidak bias menolong kita masuk ke Surga.

Jadi apa yang dijel;askan oleh Muhammad dalam Hadits Shahih Muslim 1 no: 124 hal 168 berbunyi: ISA ITU ROHULLA DAN KALAM ALLAH

Kitab Syair dan Puisi

Pendahuluan
Kitab perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab dan di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kitab Sejarah, dari Kitab Kejadian sampai Ester.
2. Kitab Syair/ Puisi, dari Kitab Ayub sampai Kidung Agung.
3. Kitab Nubuat, dari Yesaya sampai Maleakhi.

Pada pelajaran ini kita akan membahas Kitab Syair/ Puisi dalam Perjanjian Lama.
Terdapat 5 Kitab Syair/ Puisi dalam Perjanjian Lama, yaitu :
1. Ayub (Mempelajari penderitaan)
2. Mazmur (Puji-pujian melalui Doa)
3. Amsal (Hikmat melalui pepatah)
4. Pengkhotbah (Kesungguhan melalui kesia - siaan)
5. Kidung Agung (Kemuliaan melalui persekutuan)

Definisi Syair/ Puisi adalah bentuk sastra yang menggubah pikiran, perasaan atau tindakan yang elok dalam bahasa yang berirama dan metris.
Bentuk - bentuk khas dari Syair/ Puisi dalam Alkitab adalah irama pikiran dan irama suara. Dalam Syair/ Puisi Alkitab Ibrani irama suara hampir semata - mata terdiri dari sukukata yang mempunyai tekanan.
Dalam Syair/ Puisi Alkitab Ibrani berbentuk Paralelisme atau persamaan yang artinya setiap baris Syair/ Puisi Ibrani setidaknya harus mempunyai 2 bagian atau keseimbangan antara pikiran dan gagasan.




Ada 6 jenis persamaan dalam Syair/ Puisi Ibrani yang berbeda - beda, yaitu :
1. Persamaan yang sinonim, yaitu : kedua bagian adalah searti.
Contoh : Maz 15:1 ; 24:3 ; 92:13 ; 46:2 ; 114
2. Persamaan yang berlawanan, yaitu : dua bagian mengetengahkan suatu perbedaan.
Contoh : Maz 1:6 ; 30:6 ; Amsal 1:29 ; 10:1,7 ; 14:11
3. Persamaan yang memadukan, yaitu : menambahkan keterangan, misalnya bagian yang kedua menambah kepada bagian yang pertama dan dilangsungkan.
Contoh : Maz 1:3 ; Amsal 3:5 - 7
4. Persamaan yang simbolis, yaitu : pernyataan yang harfiah di satu bagian dikuatkan oleh kiasan yang terdapat di bagian yang lain.
Contoh : Maz 42:2
5. Persamaan yang memuncak, yaitu : sebagian dari bagian pertama diulang dan diuraikan lebih lanjut di bagian yang kedua.
Contoh : Maz 29:1,2a ; 94:3 ; 95:1-3 ; 121:1-4
6. Persamaan yang terbalik susunannya, yaitu : susunan yang terdiri dari 4 bagian, sehingga bagian pertama ada persamaan dengan bagian keempat dan yang kedua dengan ketiga.
Contoh : Maz 123:1,2 ; Amsal 23:15,16

Selain ke-5 Kitab Syair/Puisi, masih terdapat Syair/ Puisi dalam Kitab para Nabi dan justru sebagian besar Kitab para Nabi berisi ucapan dari Nabi dengan bentuk Syair/ Puisi dan sering diantara cerita sejarah kita jumpai bagian yang panjang atau pendek juga berbentuk Syair/ Puisi.
Syair/ Puisi para Nabi yang lain indah dan menarik, namun sifatnya lain dari ke-5 Kitab Syair/ Puisi. Itulah sebabnya ke-5 Kitab ini merupakan kelompaok tersendiri.
Sebagai contoh : 2Sam 1:18 - 27 ; Bil 21:17 - 18 ; 1 Raj 8:12,13.
Syair/ Puisi dalam ke-5 Kitab hanyalah bentuknya saja, istilah itu sekali - kali tidak mengandung arti bahwa ke-5 Kitab itu hanyalah hasil dari pikiran dan khayalan manusia.
Ke-5 Kitab ini merupakan Syair/ Puisi yang amat indah dan bukan merupakan angan - angan, ke-5 Kitab ini menggambarkan pengalaman manusia dan sebuah kenyataan yang besar dan juga khususnya melukiskan pengalaman orang - orang yang taat beribadat selama hidupnya.
Penulis Kitab Syair/Puisi diilhami oleh Roh Kudus untuk menuliskan pengalaman - pengalaman itu, dengan demikian Kitab ini merupakan khazanah kebenaran rohani yang tidak ternilai harganya.

Ayub

Garis besar isi Kitab Ayub
1. Kepribadian Ayub : Pasal 1 – 2
a. Ayub, seorang yang kaya
b. Ayub, seorang yang dihormati
c. Ayub, seorang yang benar
2. Pencobaan Ayub : Pasal 3 – 37
a. Pasal 3 – 31 : Kunjungan Elifas, Bildad dan Zofar
b. Pasal 32 – 37 : Pidato Elihu
3. Teguran Allah : Pasal 38 – 41
4. Pemulihan Ayub : Pasal 42

Penulis Kitab Ayub tidak diketahui, beberapa saran telah dikemukakan: Ayub, Elihu, Musa, Salomo, Yesaya, Hizkia dan lainnya. Tidak ada seorangpun yang dapat dikatakan dengan pasti. Hanya satu hal yang pasti penulis adalah seorang Yahudi yang setia.
Pokok Kitab Ayub bukanlah pertobatan seorang yang berdosa, melainkan pengabdian seorang yang saleh. Tema Kitab Ayub adalah mempelajari penderitaan.
Tempat terjadinya peristiwa dalam Ayub ialah “di tanah Us”. Lokasinya yang tepat belum diketahui dengan pasti. Namun bukti dalam Alkitab menunjuk kepada daerah sebelah timur dari Libanon bagian selatan.

Ada dua pelajaran penting dalam Kitab Ayub, yaitu :
1. Pelajaran tentang Alam
Tidak ada Kitab lain di dalam Alkitab yang mencantumkan begitu banyak fakta tentang alam semesta. Tokoh - tokoh dalam kitab Ayub menyajikan fakta - fakta astronomi yang baru diketahui secara umum dalam abad ke-20 ini. Pengetahuan mereka tentang ilmu bumi alam dan hewan sangat tepat.
Kitab Ayub sebagai salah satu buku yang tertua di dunia, telah menerangkan bahwa bumi ini bulat, tergantung di angkasa, menyebut gerakan berputar dan kepadatan awan, nama bintang - bintang dan susunan bintang masa kini, perputaran dan perkisaran bumi (Ayub 22:14 ; 26:7 ; 28:24-26 ; 38:31,32).

2. Pelajaran tentang Iblis
Pelajarannya tentang Iblis merupakan salah satu keistimewaan kitab Ayub. Tidak ada kitab lain yang mengungkapkan keterangan semacam itu tentang “penguasa dunia ini”. Allah memperlihatkan kenyataan bahwa musuh jiwa manusia itu suatu oknum yang memiliki kuasa yang besar, ia menguasai angin dan kilat di langit, serta wabah dan penyakit di bumi. Dialah “pendakwa saudara - saudara kita” tetapi walaupun ia yang menjadi sumber segala kejahatan, tanpa seizin Allah, ia tidak dapat mencobai manusia (1 Kor 10:13).
Iblis diperkenankan sebagai pendakwa orang beriman. Ketika Allah menarik perhatiannya kepada kebenaran Ayub, yang tidak dapat dirusaknya itu, ia menuduh Ayub mempunyai sifat “mencari untung”. Iblis mengatakan bahwa Ayub tidak akan setia lagi kepada Allah, Jika Allah mengambil berkat - berkat jasmaniah itu dari padanya. Allah menerima tantangan iblis, bukan supaya kesetiaan Ayub yang diuji, tetapi supaya kuasa anugerah Allah untuk memelihara hamba-Nya itu dapat dinyatakan.



Masa hidup Ayub
Ada kemungkinan masa hidup dapat ditentukan dengan tepat. Ia salah seorang dari bapa - bapa leluhur dan boleh jadi ia hidup sebelum Abraham. Pada waktu pencobaannya itu ia sudah menikah dan anak - anaknya sudah dewasa. Anak - anak lelakinya tinggal di rumah mereka masing - masing.
Bapa - bapa leluhur itu tidak biasa menikah pada usia yang muda. Ishak menikah pada usia 40 tahun dan Yakub pada usia 44 tahun. Mungkin usia Ayub itu kira - kira 60 tahun ketika kisahnya dimulai dalam pasal pertama. Karena ia hidup 140 tahun setelah ujian ini (Ayub 42:16), maka paling tidak ia berusia 200 tahun ketia ia meninggal dunia. Setelah Air Bah sampai dengan masa keluarnya orang Israel dari Mesir, panjangnya umur manusia menurun dengan berangsur - angsur. Maka bila mempelajari silsilah keturunan dalam Kejadian 11 nyatalah bahwa masa hidup Ayub tidak dapat ditetapkan pada masa sesudah masa Terah, ayah Abraham.
Ada yang menduga bahwa Ayub hidup sesudah peristiwa pembangunan menara Babel dan sebelum Abraham dipanggil oleh Allah. Kitab Ayub sama sekali tidak menyebut - nyebut bangsa Israel dan hukum - hukum mereka, padahal setiap kitab lain di Perjanjian Lama menyebutnya. Demikian kitab ini tidak menyebut tentang bencana yang menimpa Sodom dan Gomora, tetapi menyebut tentang Air Bah. Mengingat hal - hal yang disebut diatas itu maka mungkin sekali Ayub hidup sebelum Abraham. Lagi pula agama Ayub itu agama para bapa leluhur, dimana mezbah keluarga menjadi perantara di antara Allah dan manusia, jadi bukan imam seperti pada jamanTaurat Musa.

Penyelidikan Alkitab tentang garis besar Kitab Ayub
1. Kepribadian Ayub : Pasal 1 – 2
Pembicra dan tokoh utama dalam kitab Ayub ialah Ayub sendiri. Penting diketahui bahwa nama Ayub dalam bahasa Ibrani berarti: orang yang dianiaya atau orang yang kembali kepada Allah.
Tak ada dasar yang kuat untuk meragukan Ayub sebagai seorang tokoh sejarah. Dalam Yehezkiel 14, ia disebut bersama - sama dengan Nuh dan Daniel sebagai seorang dari tiga penengah yang paling berkenan kepada Allah. Di Perjanjian Baru, di surat Yakobus 5, Ayub disebut bersama - sama Elia. Jika Elia diakui sebagai tokoh sejarah, maka seharusnya Ayub pun demikian juga.
Sekiranya Ayub hanya seorang tokoh dalam mitologi, sudah pasti hal itu diterangkan da dalam kitab itu sendiri atau di dalam ayat - ayat lain yang menyebut namanya. Dengan terus terang Kristus menyatakan perumpamaan-Nya itu sebagai perumpamaan. Tidak ada cara lain yang layak bagi Firman Allah untuk membedakan mana yang fakta dan mana yang cerita rekaan di dalam Alkitab. Semua Syair lain yang terkenal di dalam Alkitab, seperti nyanyian Musa (Kel 15 dan nyanyian Debora (Hakim 5), di dasarkan pada kejadian - kejadian sejarah. Tiga hal mengenai seorang Ayub, yaitu :
a. Ayub, seorang yang kaya
Ayub salah seorang yang paling kaya di dunia Timur dan mungkin ia yang terbesar pada zamannya. Ia memiliki sejumlah besar ternak dan hamba, yang merupakan harta kekayaan pada zaman itu. Dia mengetahui keuntungan peradapan yang mapan, sebab ia mempunyai tempat tinggal yang tepat. Ia tinggal disebuah rumah di kota (1:4 ; 29:7), dan bikan dalam sebuah kemah seperti Abraham dan Yakub.
b. Ayub, seorang yang dihormati
Ayub bukan saja seorang yang kaya raya tetapi namanya juga harum. Ia mempunyai kedudukan sebagai pemimpin dan hidup sebagai seorang raja di kotanya itu. Tua dan muda menyegani dia, pangeran dan bangsawan menghormatinya. Ia bagaikan seorang bapa bagi orang miskin dan hakim yang menolong orang yang tertindas.
c. Ayub, seorang yang benar
Ayub menyenangkan hati Allah dan juga manusia. Walaupun di sekitarnya ada penyembahan berhala, dengan setia ia menyembah Allah yang hidup, esa dan benar. Setiap hari ia mempersembahkan korban untuk dirinya dan untuk semua anak - anaknya. Ia mencintai kebenaran dan membenci kejahatan.
Dalam pasal 1 ia disebut seorang yang “tulus hatinya”, yang menunjukkan bahwa perangainya tak bercela dan ia jujur dalam pikiran maupun perbuatan. Namun Ayub sendiri mengaku bahwa ia tidak sempurna dalam kesucian. Pengakuannya bahwa ia memerlukan seorang Penebus merupakan puncak pengakuan di dalam kitab Ayub (19:25).

2. Pencobaan Ayub : Pasal 3 – 37
Kesetiaan Ayub kepada Allah mengalami ujian yang sangat berat. Allah menguji dia, tetapi iblis menggoda dia. Bencana yang satu disusul oleh yang lain. Ia kehilangan semua lembu keledainya, kemudian kambing dombanya, lalu semua untanya dan akhirnya semua anaknya laki - laki dan perempuan. Kata - kata, “sementara orang itu berbicara” diulang sampai tiga kali. Ini menunjukkan betapa cepat dan hebatnya serangan iblis. Namun Ayub tetap setia kepada Allah. Ia tahu bahwa semua yang dimilikinya itu pemberian Allah dan Allah berhak mengambilnya kembali.
Iblis tidak puas, dia meminta izin untuk menguji ketulusan hati Ayub dengan bencana penyakit yang menjijikkan. Keadaan Ayub sangat menyedihkan dan rupanya begitu mengerikan sehingga istrinya dan sanak saudaranya meninggalkan dia. Namun ia tetap menolak untuk mengingkari imannya kepada Allah. Ketabahan imannya di dalam masa pencobaan itu membuktikan, bahwa ia hidup bagi Allah bukan karena kekayaan, keluarga atau kesehatan.
a. Kunjungan Elifas, Bildad dan Zofar (3 – 31)
Pencobaan yang terberat terjadi, ketika ketiga orang sahabatnya, yaitu Elifas, Bildad dan Zofar datang untuk menyatakan simpati, tetapi akhirnya mengecam dirinya. Pada hakekatnya, mereka hanya menyatakan persoalan yang sangat ditakuti Ayub. Secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa orang - orang beragama akan menganggap Ayub sebagai orang munafik, seorang yang berbuat jahat dengan sembunyi - sembunyi, karena ia ditimpa berbagai malapetaka yang begitu hebat. Pidato mereka dan jawaban Ayub mengambil tempat sebagian besar dalam kitab Ayub. Falsafah mereka ditujukan kepada orang yang terkena bencana itu dalam tiga rentetan pidato, yang dijawab oleh Ayub dengan perkataan yang membela dirinya.
Elifas melambangkan orang yang berpengetahuan. Pembicaraannya itu didasarkan pada pengalaman dan kenyataan. Ia sudah yakin bahwa Ayub pasti berbuat dosa dengan sembunyi - sembunyi. Pembicaraan Bildad berdasarkan tradisi, uraiannya lebih singkat dan bahasanya lebih kasar dari Elifas. Zofar seorang yang suka memperbincangkan salah benarnya sesuatu hal. Ia percaya bahwa keselamatan diperoleh karena jasa diri sendiri dan berusaha membuktikan bahwa bencana - bencana Ayub diakibatkan oleh dosa - dosanya, yaitu lalai melakukan apa yang benar dan yang baik.
Dalam rentetan pidato yang kedua dan ketiga para filsuf itu dengan lebih sengit menegaskan kesalahan Ayub dan kurang memperhatikan keadaannya yang menyedihkan itu. Semakin sengit sanggahan mereka, semakin kecil kemungkinan adanya penyelesaian. Ayub mengatakan bahwa mereka itu bagaikan “penghibur sialan” yang tidak mengerti akan penderitaannya. Kemudian ia berpaling kepada Allah dan mencurahkan isi hatinya dengan ratap tangis dan mempertahankan bahwa ia tidak bersalah dalam hal - hal yang mereka tuduhkan kepadanya.

b. Pidato Elihu (32 – 37)
Sementara pidato Elifas, Bildad dan Zofar berlangsung, ada seorang yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Karena usianya yang muda dan kurang berpengalaman, ia tidak diizinkan untuk ikut bicara. Walaupun Elihu masih muda, namun ia mendapati bahwa kebijaksanaan tidak hanya dimiliki oleh orang yang sudah lebih tua atau cendekiaawan. Ketika Elifas, Bildad dan Zofar tidak dapat meyakinkan Ayub bahwa penderitaannya itu akibat dosa, Elihu tampil dan memberikan sanggahan baru. Ia menyalahkan ketiga sahabat itu, sebab mereka dengan tidak adil menuduh Ayub sebagai orang yang munafik, ia juga menyalahkan Ayub sebab menuduh Allah tidak adil. Ia memperingatkan mereka seemua agar menyaksikan kebesaran Allah dalam penciptaan dan kebaikan-Nya yang dinyatakan-Nya itu.
Elihu ialah “wasit” yang diingini Ayub (9:33), karena Elihu berpendapat bahwa penderitaan mempunyai faedah sebagai pengajaran dan bahwa pada akhirnya Allah mempunyai maksud yang baik untuk orang yang menderita. Dia menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan moral diantara mereka bertiga dengan Ayub, mereka semuanya orang berdosa yang membutuhkan juruselamat.

3. Teguran Allah : Pasal 38 - 41
Ayub mengeluh bahwa Allah berdiam diri dan tidak memperhatkan ratap tangisnya, tetapi stelah pidato Elihu, datanglah jawaban Allah. Dalam pasal ini yang merupakan bagian yang terindah di dalam Alkitab, Allah menjawab Ayub dan temanya ialah diri-Nya sendiri. Elihu telah mengemukakan hikmat dan kuasa Allah, kini Allah menyatakan diri-Nya sendiri.
Nyatalah bahwa Allah tidak memberi keterangan tentang penderitaan Ayub, tidak memberi keputusan tentang pokok perdebatan mereka dan tidak juga menawarkan ganti rugi kepada hamba-Nya karena penderitaannya itu. Ia menunjukkan bahwa tindakan-Nya terhadap Ayub tidak dapat dikecam.

4. Pemulihan Ayub : Pasal 42
Sebagai akibat pernyataan Allah ini, Ayub membenci dirinya sendiri. Kemudian ia disuruh menaikkan doa untuk ketiga temannya dan dengan demikian nama baiknya dipulihkan dipemandangan mereka. Demikianlah Ayub, seperti Nuh dan Daniel, menjadi perantara yang agung. Tidak hanya nama baiknya dipulihkan, tetapi ia juga hidup cukup lama sehingga dapat melihat anak - anak dan cucunya, hartanya yang mula - mula dilipatgandakan dan ia mendapatkan kembali martabat dan kemakmurannya yang semula.

Mengapa anak - anak Tuhan harus menderita?
Mungkin sebagai ajaran (disiplin) atau untuk perkembangan kerohaniannya atau terutama sekali untuk kemuliaan Allah. Maksud Allah memakai iblis ialah untuk membina watak melalui pencobaan dan menyebabkan manusia mengambil bagian dalam kesucian-Nya. Kita harus selalu mengingat bahwa yang penting di sini ialah kekuasaan Allah dan bukannya kesetiaan Ayub. “Allah adalah setia”.
Teladan Ayub telah memberikan penghiburan dan keberanian kepada orang - orang yang menderita di sepanjang jaman. Tetapi perlu kita ketahui adalah yang paling banyak menderita ialah Yesus dan bukanlah Ayub. Ialah jawaban untuk pertanyaan Ayub, “kalau manusia mati, dapatkah ia hidup kembali?” Dialah dan bukan Elihu, yang sepenuhnya memenuhi kerinduan Ayub akan seseorang untuk menjadi perantara di antara dirinya sendiri dan Allah. Tuhan Yesus Kristus adalah Perantara kita.

Mazmur

Tujuan penulisan kitab Mazmur
Tujuan kitab Mazmur adalah sama seperti Ayub, ditulis dan ditujukan kepada orang saleh dan bukannya orang berdosa. Kitab Mazmur berisi nyanyian – nyanyian orang yang ditebus dan tidak berisi berita untuk orang yang tidak percaya.
Kitab Mazmur ditulis untuk dinyanyikan dan sebagian besar syair Ibrani berbentuk lirik. Orang - orang Ibrani memakai berbagai macam alat musik untuk mengiringi nyanyian tersebut. Koor Haleluya pada Maz 150 menyebut tidak kurang dari 8 alat musik.
Kitab Mazmur adalah kitab puji - pujian bagi bangsa Israel dan telah menjadi sumber bahan musik gerejani. Mazmur merupakan teladan kaih setia yang dapat diterima. Kitab lain di dalam Firman Tuhan menggambarkan Allah sedang bercakap - cakap dengan manusia, kitab Mazmur menggambarkan manusia bercakap - cakap dengan Allah.
Kitab Mazmur merupakan teladan ungkapan etika dan membedakan antara dosa dan kebenaran, orang berdosa dan orang benar. Kata ‘benar atau ‘kebenaran disebut lebih dari 130 kali dalam ke-150 Mazmur itu. Kata ‘dosa dan ‘kesalahan diketemukan 65 kali dan kata ‘baik atau jahat ada 60 kali. Kata - kata itu mengandung paham - paham etika dan agama yang tak ternilai dan dengan tidak langsung menetapkan bagi manusia patokan tingkah laku yang sesuai dengan sifat - sifat Allah, yaitu kesucian, kuasa, hikmat, kasih dan anugerah-Nya.

Susunan kitab Mazmur
Kitab Mazmur seperti Pentateukh, diatur dalam lima kitab atau bagian yang penting dari segi sejarah. Sebagian Mazmur berkaitan dengan tiga sejarah, yaitu masa pemerintahan Daud, Salomo dan Hizkia. Mazmur yang berhubungan dengan masa permulaan kerajaan terdapat dalam kitab yang pertama, yang berhubungan dengan masa akhir kerajaan dalam kitab kedua dan ketiga.
Sebagian Mazmur selama dan sesudah masa pembuangan terdapat dalam kitab keempat dan kelima. Mungkin kitab yang pertama disusun oleh Daud, kedua oleh Salomo, ketiga oleh “pegawai - pegawai Hizkia” dan keempat serta kelima oleh Ezra dan Nehemia (Amsal 25:1, II Tawarikh 29:30).
Sebuah lagu pujian mengakhiri tiap kitab dan dengan jelas menandai batas yang satu dengan yang berikutnya. Seperti khotbah dibukit, kitab Mazmur dimulai dengan ucapan bahagia dan kemudian memuncak ke puji - pujian yang dikenal sebagai Mazmur Halleluya, gubahan yang terakhir dari kelompok itu ialah sebuah koor Halleluya.

Para penulis Mazmur
Mazmur - mazmur dikumpulkan selama 1000 tahun, yaitu disumbang lebih dari 12 orang penulis, penulisannya dimulai dari tahun 1400 SM. Kurang lebih 73 Mazmur yang ditulis oleh Daud, 2 oleh Salomo, 12 dari Asaf yaitu seorang lewi pemimpin paduan suara Daud, 12 dari keluarga Korah. Sebagian besar Mazmur Asaf menunjukkan masa sesudah zaman Daud dan mungkin ditulis oleh keturunan Asaf yang diangkat untuk melayani di Bait Allah (I Taw 25:1,2). Heman dan Etam pemusik istana masing - masing menyumbang sebuah Mazmur, 3 dari Yesaya, 2 dari Yeremia dan ketiga yang terakhir dari Hagai dan Zakharia.
Sedangkan 48 Mazmur tidak menyebut nama penulisnya. Kebanyakan penulis Mazmur adalah pemusik, mereka mengarang kata - kata dan juga lagunya. Gubahan musik dari nyanyian ini dapat dimengerti dengan lebih baik jika kita mengerti cara orang lewi mengatur musik dan paduan suaranya.

Ajaran kitab Mazmur
1. Teologi yang diilhami
Tidak ada kitab lain dari Perjanjian Lama yang mengajarkan begitu banyak tentang Allah. Garis besar Teologinya meliputi sifat mahakuasa, mahatahu, mahahadir serta kekekalan dan keabadian.

2. Teologi alamiah
Hanya kitab Ayub yang melebihi kitab Mazmur dalam hal teologi alamiah. Pemazmur memakai alam untuk mempekenalkan Allah sebagai pencipta yang ajaib dan mahakuasa, pemelihara dan pelindung. Banyak pernyataan dalam kitab ini menjelaskan masa penciptaan pada zaman prasejarah dan memberi kesan adanya pengetahuan ilmiah yang jauh melebihi ilmu pengetahuan yang ada pada zaman itu. Banyak pemandangan alam dilukiskan dengan sangat indah, seperti badai di laut (Maz 107:25-30), pemandangan daerah pedusunan (Maz 65:104), langit yang berbintang (Maz 8:19)

3. Nubuat
Kitab Mazmur memuat nubuat - nubuat tentang kehidupan Kristus yang dengan tepat sekali menggambarkan penderitaan dan kemuliaanNya. Kitab Mazmur adalah injil yang di nubuatkan. Tidak ada bukti yang lebih baik tentang ilham Alkitab daripada drama penyaliban Tuhan kita yang dilukiskan oleh kitab Mazmur pada seribu tahun sebelum Kristus lahir. Kitab Mazmur mengungkapkan batin Kristus, bagaimana perasaanNya dan bagaimana Ia hidup di hadapan Allah BapaNya. Mazmur juga menyatakan sejarah bangsa Israel yang akan datang dan keagungan Yerusalem dalam masa Kerajaan Seribu Tahun.

Tema kitab Mazmur
Ada enam penggolongan yang penting dalam kitab Mazmur, yaitu :
- Mazmur penyesalan : meminta pengampunan Allah (32, 38, 51)
- Mazmur Akrostik : bagiannya dimulai dengan abjad Ibrani yang berturut - turut (25, 119, 145)
- Mazmur Halleluya : memuji Yuhan (146 – 150)
- Mazmur kutuk : terhadap musuh penulis dan mengucapkan kutukan (35, 69, 109)
- Mazmur sejarah : mengungkapkan peristiwa - peristiwa sejarah yang penting dalam bentuk puisi (78, 105, 114)
- Mazmur nubuat : menceritakan peristiwa yang akan datang (22, 69, 110)

Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung

Isi kitab Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung dikumpulkan dan kemungkinan penyusunnya adalah Salommo raja Israel yang terkenal dentgan hikmatnya. Ketiga kitab diatas adalah sebagai kitab yang berisi kebijaksanaan dari bangsa Israel kuno. Kemungkinan Kidung Agung ditulis waktu Salomo masih muda, Amsal ketika ia dewasa dan Pengnkhotbah saat Salomo sudah tua.

Amsal – puisi tentang kesalehan yang praktis
Kata “amsal” dalam bahasa Ibrani secara harafiah adalah persamaan atau perbandingan. Kitab Amsal cara penyampaian penulis melalui suatu kiasan atau peribahasa - peribahasa yang singkat. Sebagaimana kitab Mazmur sangat berarti untuk hidup beribadat, demikian kitab Amsal sangat berarti untuk hidup yang praktis.
Kitab Mazmur membuat hati kita tertarik kepada Allah dengan kasih sayang yang murni dan saleh. Amsal membuat muka bercahaya di depan sesama manusia, karena cara hidup yang bijaknsana, jujur dan berguna. Kitab Mazmur menyatakan kasih terhadap Allah, kitab Amsal menyatakan kasih terhadap sesama kita.
Sebagai kaidah susila yang mengatur para bapa, ibu, anak dan pembantu dalam hubungan keluarga, mengatur para raja, hakim dan warga dalam hubungan negara. Amsal lebih banyak mencantumkan kebijaksanaan yang praktis.


Penulis Amsal
Salomo paling sedikit menulis 3000 amsal (I Raja 4:32) tetapi hanya sebagian yang disimpan. Amsal - amsal yang hilang ini mungkin juga bijaksana dan penuh pengajaran, tetapi tidak mengherankan bahwa ada yang tidak dimuat dalam kitab suci, karena Yohanes 20:30 mengatakan, bahwa banyak tanda ajaib dari Dia “yang lebih dari Salomo” saja tidak dimuat dalam Alkirtab.

Ayat pokok Amsal
Ayat pokok Amsal adalah “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan” Amsal 9:10. Pepatah ini benar dan penting sekali dan seharusnya terukir pada pintu gerbang tiap lembaga pendidikan. Juga seharusnya tertanam di hati tiap - tiap pengajar. Kata “takut” berarti rasa hormat yang sepatutnya terhadap Allah.

Pengkhotbah – syair kesia - siaan
Latar belakang sejarah kitab Pengkhotbah adalah kemakmuran dan kekuasaan kehidupan Salomo sendiri. Ada 2 ungkapan yang penting dalam Pengkhotbah, yaitu “segala sesuatu adalah sia - sia” ditulis sebanyak 34 kali dan “di bawah matahari” sebanyak 31 kali. Mungkin ada yang menduga bahwa riwayat hidup seorang manusia yang kaya, bijaksana dan menakjubkan seperti Salomo, seharusnya sangat optimis.
Malah sebaliknya, orang ini yang mempunyai semua kesenangan dan kehormatan, keeta perang, kuda, istana dan harta yang melimpah, merasakan bahwa semuanya itu adalah “kesia - siaan dan usaha menjaring angin”. Ia mewakilim seluruh umat manusia, ketika ia mengemukakan pertanyaan yang penting, “apakah hidup ini cukup berharga?”.
Pengkhotbah menceritakan pengalaman hidup pribadi Salomo, yang pada saat itu hidup penuh berkat yang berkelimpahan dan kekayaan yang sungguh luar biasa. Saat penuh dengan kelimpahan itulah Salomo merasa bahwa “semuanya sia - sia seperti menjaring angin” namun kekecewaan itu akan hilang dan berganti kesukaan kalau ia melihat “di balik matahari ada siapa?” artinya bahwa tiap - tiap orang akan merasa kecewa dan bosan bila berada di bawah matahari terus (bekerja/ mencari harta di bumi) namun ketika kita memandang di balik sumber kehangatan dan terang ini, kepada Pencipta dan Penguasanya maka kita akan mendapati bahwa Dialah satu – satunya yang dapat memuaskan kekosongan dan kelaparan jiwa.
Kitab pengkhotbah tidak mengaku dan tidak juga menyembunyikan adanya dosa dalam diri Salomo, berlainan dengan Mazmur 51 yang merupakan “mazmur penyesalan”. Kitab Pengkhotbah hanya menggambarkan kehampaan “harta di bumi”, agar mendorong manusia untuk “mengumpulkan harta di surga” dan “memikirkan perkara yang di atas, di mana Kristus duduk di sebelah kanan Allah”.
Pada akhir pasal di dalam Pengkhotbah mengingatkan kita bahwa, sebagai nasihat penutup “akhir kata dari segala yang di dengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah - perintahNya” dan “ingatlah akan penciptamu pada masa mudamu” (Pengkhotbah 12:1, 13)

Kidung Agung – Kidung kesetiaan
Kitab ini juga terkenal sebagai kidung segala kidung, karena dianggap paling utama dari ke-1005 nyanyian yang dikarang oleh Salomo (I Raja 4:32). Kata “Allah” tidak terdapat dalam kitab ini. Dua tokoh yang berbicara dan bertindak di dalam kitab ini, yakni Shelomoh, nama seorang laki - laki dan Sulamit. Juga ada sebuah paduan suara yang terdiri dari gadis - gadis Yerusalem. Menjelang akhir kidung ini dua saudara laki - laki Sulamit muncul.
Kidung cinta ini ditulis pada suatu masa ketika kebiasaan poligami tersebar hampir di seluruh bumi. Beberapa ahli kitab mengatakan bahwa kidung itu merupakan suatu protes melawan poligami dan menceritakan tentang seorang gadis desa, Sulamit, yang berasal dari daerah perkebunan anggur di sebelah utara. Dia diambil dari keluarga dan calon suaminya dan dijadikan salah seorang dari sejumlah isteri raja Salomo di yerusalem. Walaupun dibujuk dengan berbagai cara, ia tetap melawan segala usaha Salomo untuk meraih cintanya dari orang yang dengannya ia telah berjanji untuk kawin. Orang itulah yang disanjungnya setiap saat serta diimpikannya setiap malam.
Peran utama dalam Kidung Agung adalah Sulamit, tinggal di sebelah utara, di pegunungan wilayah Efraimyang menjaga salah satu kebun anggur Salomo. Ayahnya telah meninggal tetapi ibunya masih hidup, paling sedikit ada 2 orang saudara laki – laki dan seorang adik perempuan yang masih kecil. Sulamit menanggung beban yang berat bagi keluarganya. Oleh karena itulah Sulamit adalah seorang pekerja keras.
Ketika Sulamit bertemu seorang gembala yang berperawakan tinggi dan tampan, ia jatuh cinta, demikian laki – laki itu, namun sebelum pergi sang gembala berkata “suatu hari kelak aku akan kembali kepadamu dan aku akan menjadikan engkau pengantinku”. Sulamit percaya akan perkataan sang gembala, oleh karena itu setelah kepergian sang gembala Sulamit selalu menantikan sang gembala itu setiap saat. Terkadang ia bermimpi bertemu dengan sang kekasihnya dan berseru “suara kekasihku” namun yang ia ketemukan hanyalah kegelapan dan kekosongan.
Ini menerangkan bahwa kisah ini menggambarkan Dia yang datang dari sorga yang mulia ke dalam dunia yang gelap ini untuk mendapatkan seorang pengantin bagi diri-Nya. Ketika Dia pergi, Dia berkata “Aku akan kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku”. Gereja-Nya telah menantikan lama sekali dan pada suatu hari Dia akan kembali untuk memenuhi perkataan-Nya.